Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kota Subulussalam Gelar Kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester II Tahun 2024
Subulussalam | Rabu, 11 Desember 2024 | Berita
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kota Subulussalam Gelar Kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester II Tahun 2024
Reporter MC Kota Subulussalam
Subulussalam, InfoPublik- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kota Subulussalam menggelar kegiatan diseminasi audit kasus stunting semester II tahun 2024, bertempat di aula Bappeda Kota Subulussalam, selasa (10/12/2024).
“Audit kasus stunting dilaksanakan 2 kali dalam setahun“ ucap Kepala DP3AKB Kota Subulussalam H. Harmaini, S.PdI, MM mengawali laporannya.
Pada semester kedua tahun 2024 ini dilaksanakan di lima kecamatan, yang memiliki calon pengantin, ibu hamil kurang energi kronis (KEK) serta baduta dan balita stunting dengan jumlah sasaran audit sebanyak 26 orang yang terdiri dari 1 orang calon pengantin, 4 orang ibu hamil KEK, 2 orang ibu bersalin, dan 18 orang balita, dan 1 orang baduta dan balita stunting.
Pelaksanaan audit kasus stunting dilaksanakan dengan melibatkan unsur tenaga kesehatan mulai dari Kepala Puskesmas, Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas, dokter umum Puskesmas, bidan koordinator Puskesmas dan bidan di masing-masing kampong yang menjadi lokasi fokus audit kasus stunting.
Menurutnya pelaksanaan audit ini diikuti dan diketahui oleh masing-masing kepala kampong lokus audit kasus stunting juga kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang langsung melaksanakan pendampingan kepada sasaran audit kasus stunting.
Hasil temuan audit stunting pada semester II ini merupakan hasil lanjutan dari kasus audit stunting pada semester I pada beberapa waktu yang lalu. Yang kemudian dilakukan monitoring dari rekomendasi dari masing-masing lembaga yang kemudian tingkat dan evaluasi akan dipaparkan oleh tim pakar.
Dan hasilnya dianalisis tim pakar yang terdiri dari dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anak, psikolog, dan ahli gizi untuk menganalisa dan memberikan rekomendasi intervensi pada audit kasus stunting.
Peserta diseminasi audit kasus stunting pada hari ini diikuti SKPK terkait yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Subulussalam tujuannya untuk memaparkan hasil audit kasus stunting dan pemaparan rekomendasi tim pakar untuk dilaksanakan SKPK terkait, ujarnya.
Dari rangkaian pelaksanaan hasil audit stunting semester II dari rekomendasi dan evaluasi tim pakar hari ini dapat menjadi perhatian kita dan sebagai upaya perbaikan kita bersama-sama.
Penurunan prevalensi stunting tahun 2023 tidak menjadikan kita untuk kemudian berhenti dan tidak ada upaya kembali dalam percepatan penurunan stunting, karena kita masih mempunyai tugas untuk menurunkan pravelensi stunting sesuai peraturan presiden nomor 72 tahun 2024 yang berdasarkan hasil SSGI 2024, ucap Asisten Administrasi Umum Kota Subulussalam Ibnu Hajar, S.Sos mengawali kata sambutannya saat membuka acara diseminasi audit kasus stunting semester II tahun 2024.
Oleh karena itu, diharapkan semua lintas sektor untuk terus melakukan konvergensi dan kolaborasi dalam percepatan penurunan stunting agar bisa membangun generasi emas sesuai dengan yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, ujarnya.
Saat ini tim surver status gizi Indonesia (SSGI) sedang melakukan survei ke rumah-rumah sasaran baduta dan balita untuk mengumpulkan data pengukuran baduta dan balita yang ada di Kota SUbulussalam, untuk kemudian dapat diketahui prevalensi stunting Kota Subulussalam di tahun 2024. Semoga hasil SSGI tahun ini dapat kembali turun dari tahun 2023, tuturnya.
Kerja yang telah dilakukan dengan baik mesti dibarengi dengan ketersediaan data yang baik dan laporan yang baik juga, itu mantap dan hebat, ujarnya.
Semua peserta yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan mengikuti hingga selesai untuk mengetahui rekomendasi dari pakar dan rencana tindaklanjutnya, tuturmya.
Dalam kesempatan tersebut tiga pakar menyampaikan paparannya yakni dokter spesialis kandungan dr. Ahmad Parwis, Sp.OG, dokter spesialis anak dr. Afnita, Sp.A, dan Psikolog Klinis Khairul Fadhilah Mahfuzatillah, M.Psi, Psikolog.