Kabag TU RSUD Kota Subulussalam Bangun Inovasi Baru Presensi Pegawai RSUD Berbasis Mobile Aplikasi
Subulussalam | Kamis, 17 Oktober 2024 | Berita

Kabag TU RSUD Kota Subulussalam Bangun Inovasi Baru Presensi Pegawai RSUD Berbasis Mobile Aplikasi
Reporter MC Kota Subulussalam
Subulussalam, InfoPublik – Kepala Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam Satria Darma, SKM, MKM saat menjadi narasumber dalam program podcast bincang pagi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Subulussalam, kamis (17/10/2024) mengatakan akan membangun inovasi baru presensi pegawai RSUD berbasis mobile aplikasi.
Mengawali bincang, sebagai Host Kasi Pengelolaan Situs Web Pemerintah Diskominfo Kota Subulussalam Marlia Nazra, S.Kom memperkenalkan Kepala Bagian TU RSUD Kota Subulussalam Satria Darma sebagai narasumber.
Diawal bincang santai Marlia mempersilahkan Darma untuk menyampaian programnya. Darma mengatakan untuk meningkatkan disiplin pegawai di lingkungan RSUD Kota Subulussalam presensi berbasis mobile aplikasi menjadi solusi yang menjanjikan, pungkasnya.
Perkembangan teknologi digital sudah membumi terutama penggunaan handphone oleh berbagai segmen atau kalangan maka maka presensi mobile aplikasi akan lebih mudah diakses pegawai di lingkungan kerja RSUD.
Dikatakannya, saat ini presensi dilakukan melalui finger print dan secara manual. Untuk finger print tersedia hanya 2 alat yang berada di lantai dua gedung manajemen RS. Tempat yang tersentral membuat semua pegawai agak jauh untuk melaksanakan finger.
Belum semua pegawai mau pinger ke atas terutama tenaga pendukung, sampai sekarang pun pendataan untuk tenaga pendukung belum semuanya. Dalam konteks ini, perlu adanya inovasi dalam hal presensi pegawai untuk meningkatkan disiplin pegawai RSUD Kota Subulussalam, ucapnya.
“ Implementasi presensi berbasis mobile aplikasi menjadi solusi yang menjanjikan, “ tegasnya.
Lebih lanjut ia katakan, adanya presensi berbasis mobile ini dapat lebih mempermudah terutama menghindari kontak langsung dengan sesama pegawai, rumah sakit tempatnya infectious jadi tidak tertular penyakit karena dengan bergerombol seluruh pegawai dari bawah ketas dengan satu tempat yang beramai-rami dan selalu antrian panjang untuk presensi saya rasa sangat tidak efektif, imbuhnya.
Karena itu pihaknya termotivasi untuk beralih ke handphone, aplikasi tersebut ini tidak sekedar absen tetapi juga terintegrasi dengan pola penghitungan jasa pelayanan, jadi pegawai yang kurang disiplin otomatis secara pendapatan akan berkurang dan begitu juga sebaliknya, sebutnya.
Disamping itu juga mempermudah bendahara pengeluaran untuk menghitung jasa yang selama ini menghitung manual menggunakan xxcel, nantinya sudah ada sistem yang terintegerasi dengan presensi ini.
Presensi berbasis mobile aplikasi ini sudah melalui 3 tahap, pertama adalah tahap persiapan, yang kedua tahap perancangan dan yang ketiga tahap implementasi kegiatan. Tahap persiapan sudah dilakukan karena berkaitan dengan presensi yang beririsan dan menjadi kebutuhan organisasi yang sudah direncanakan jauh hari.
Yang kedua berkaitan dengan saya yang sudah ikut PIM, yang sekarang namanya PKA yang menjadi proper saya adalah proyek perubahan terkait presensi ini.
Dan yang ketiga tahap implementasi kegiatan yang jika tidak berhalangan minggu ketiga bulan ini sudah bisa diinstal oleh seluruh pegawai RSUD dan akhir bulan Oktober, aplikasi ini akan dilaunching dan bulan November aplikasi ini sudah bisa diterapkan, katanya.
“ Aplikasi dapat di download di Playstore atau yang menggunakan Iphone juga dapat mendownload di appstore-nya, “ terangnya.
Bahkan aplikasi ini juga bisa diakses menggunakan laptop karena bisa di akses lewat website jadi tidak tergantung handphone saja, dengan kemudahan ini nantinya seluruh pegawai tidak ada lagi yang tidak terdata.
Presensi berbasis mobile ini juga memiliki batas radius yang hanya di sekitaran rumah sakit saja untuk menghindari kemungkinan pegawai yang presensi diluar rumah sakit. Tingkat security aplikasi ini sudah dijamin 100 % oleh pihak pengembang.
Terakhir harapannya adanya inovasi baru di rumah sakit bisa menjadi pembaharuan, pegawai atau SDM semakin disiplin, kinerja lebih baik, jasa penghitungan jasa pelayanan lebih adil dan merata. Dan nantinya aplikasi ini bukan hanya digunakan di lingkungan RSUD Kota Subulussalam bisa juga diadopsi Pemerintah Kota Subulussalam, tuturnya.