Sekda Kota Subulussalam Buka Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting
Subulussalam | Kamis, 13 Juni 2024 | Berita
Sekda Kota Subulussalam Buka Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting
Reporter MC Kota Subulussalam
Subulussalam, InfoPublik-Sekretaris Daerah Kota Subulussalam H. Sairun, S.Ag, M.Si membuka kegiatan fasilitasi dan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Subulussalam yang digelar Perwakilan BKKBN Aceh, bertempat di aula Bappeda Kota Subulussalam, rabu (12/6/2024).
Mengawali acara M. Aidi membacakan ayat suci Al quran dilanjutkan dengan menyanyian lagu Mars Keluarga Berencana.
Ketua Tim Kerja Pengelolaan dan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Irma Dimyanti, SE, M.Si mengatakan capaian angka prevelensi stunting secara provinsi menurun dari angka 31,2% pada tahun 2022 menjadi 29,4% ditahun 2023. Dan untuk Kota Subulussalam tahun 2022 adalah 47,9 menjadi 29,6 ditahun 2023 mengalami penurunan 18,3 %, masih jauh dibawah target nasional yakni 14%, pungkasnya.
Meskipun demikian pihaknya mengapresiasi kinerja tim TPPS Kota Subulussalam dengan segala kekurangan dan kendala mampu menurunkan angka prevalensi stunting. Untuk itu ia berharap TPPS Kota Subulussalam harus tetap semangat dalam melakukan intervensi program dan kegiatan penurunan angka stunting.
Dan harus tetap dijalankan secara masiv, terukur dan berkelanjutan sampai ke kelompok terkecil di masyarakat yakni keluarga, baik di kampong maupun di kota melalui intervensi sensitif dan intervensi spesifik agar dapat mengukur sejauh mana tingkat ketepatan sasaran program yang telah dlaksanakan selama ini. “ Lakukan penanganan stunting secara terpadu, “ pintanya.
Dan yang tak kalah pentingnya, adanya komitmen bersama dan kemauan yang kuat untuk menyelamatkan generasi bangsa ini dari ancaman stunting, ucapnya.
Terakhir ia berpesan agar TPPS bisa melakukan pemetaan secara valid. Dokumentasi dan pelaporan serta inovasi dalam melakukan pelayanan dapat menjadi dasar perbaikan intervensi percepatan penurunan stunting kedepannya, ujarnya.
“ Kerja keras dan kerjasama yang baik serta dukungan stakeholder, prevelansi stunting Kota Subulussalam meraih angka 18,3 %, “ ucap Sekda Kota Subulussalam H. Sairun, S.Ag, MM mengawali kata sambutan saat membuka acara tersebut.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada TPPS, Forkopimda, Camat, Keuchik dan stakeholder serta masyarakat Kota Subulussalam yang telah bekerja dan mendukung program penurunan stunting di Kota Subulussalam.
Sekda berharap dalam forum ini mengurai persoalan, kendala, solusi dan tantangan dan hasilnya laporkan kepadanya untuk ditindaklanjuti secara bersama-sama untuk menurunkan angka stunting di Kota Subulussalam, pintanya.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Safrina Salim, SKM, M.Kes menyebutkan dirinya merasa yakin kedepannya bahwa Kota Subulussalam akan mampu menurunkan angka stunting dibuktikan dengan segala kekurangan ternyata mampu menurunkan stunting sebesar 18,3 %, sebutnya.
Ada uang atau tidak ada uang program penurunan stunting tetap terus dilakukan. “ Libatkan pihak lain yang memiliki dana CSR untuk terlibat langsung menurunkan angka stunting di Kota Subulussalam, “ imbuhnya.
Banyak hal disampaikan Dr. Afnita Lestari, Sp.A dokter spesialis anak RSUD Kota Subulussalam berkaitan dalam menurunkan stunting. Diantara hal penting yang perlu fokus diperhatikan adalah perkembangan berat badan dan tinggi badan anak.
Anak dibawah umur 2 tahun masih mudah diobati stuntingnya sementara kalau sudah diatas 2 tahun hingga 5 tahun tidak lagi mudah, sebutnya.
“ Menjadi generasi emas adalah generasi yang tinggi dan cerdas,” sebutnya.
Selanjutnya peserta yang hadir berdiskusi berkaitan dengan persoalan penanganan stunting dengan mediatornya Kabid Advin dan KS DP3AKB Kota Subulussalam Nuraini BM S.Keb.